SEMUA POSTIANGAN SAYA

Pengertian View, Store Procedure, Dan Triger



 1. View

           Dalam sistem relasional, sebuah view adalah sebuah relasi virtual.Definisi view adalah  hasil (result) dari sebuah Query terhadap relasi- relasi dasar (atau relasi real). Hasil (view) ini tidak disimpan dalam database seperti relasi dasar. Sebuah view adalah sebuah jendela dinamik, dalam artian bahwa ia mencerminkan semua update yang dilakukan terhadap database. Disamping pemakaiannya di dalam skemaexternalview juga berguna untuk menjamin data– security dengan cara yang sederhana. Dengan memilih subset dari database, view dapat menyembunyikan beberapa data. Jika user mengakses database melalui view, mereka tak dapat melihat atau memanipulasi hidden-data, dengan demikian data akan menjadi secure. Perhatikan bahwa, dalam sistem DBMS terdistribusi,sebuah view dapat diturunkan dari relasi-relasi terdistribusi. Akses ke sebuah view akan memer lukan eksekusi dari kueri terdistribusi yang berhubungan dengan definisi view tersebut.
Contoh penggunaan view dalam SQL :
set pagesize 500
alter session set nls_date_format = ‘DD.MM.YYYY’;

create table prices_ (
sku        varchar2(38),
price      number,
valid_from date
);

insert into prices_ values (‘4711’, 18, ‘08.01.2003’);
insert into prices_ values (‘4711’, 19, ‘01.05.2000’);
insert into prices_ values (‘4711’, 20, ‘18.01.2001’);
insert into prices_ values (‘4711’, 21, ‘09.01.2000’);

insert into prices_ values (‘beer’, 14, ‘07.03.2000’);
insert into prices_ values (‘beer’, 15, ‘10.01.2003’);
insert into prices_ values (‘beer’, 16, ‘18.01.2001’);
insert into prices_ values (‘beer’, 19, ‘16.11.2001’);
insert into prices_ values (‘beer’, 17, ‘19.02.2002’);

create view prices_today_ as
select
sku,
price,
valid_from
from
(select
sku,
price,
valid_from,
rank() over (partition by sku order by valid_from desc) r
from
prices_
)
where r=1;

select * from prices_today_;
drop table prices_;
drop view prices_today_;



         2. Trigger
Trigger adalah blok PL/SQL atau prosedur yang berhubungan dengan table, view, skema atau database yang dijalankan secara implicit pada saat terjadi sebuah event. Trigger merupakan store procedure yang dijalankan secara automatis saat user melakukan modifikasi data pada tabel. Modifikasi data yang dilakukan pada tabel yaitu berupa perintah INSERT, UPDATE, dan DELETE. INSERT , UPDATE dan DELETE bisa digabung jadi satu trigger yang dinamakan Multiple Trigger.
Tipe dari trigger adalah :
· Application trigger : diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan sebuah aplikasi
· Database trigger : diaktifkan pada saat terjadi event yang berhubungan dengan data (seperti operasi DML) atau event yang berhubungan dengan sistem (semisal logon atau shutdown) yang terjadi pada sebuah skema atau database.
Trigger perlu dibuat pada saat :
· Membentuk sebuah aksi tertentu terhadap suatu event
· Memusatkan operasi global

Trigger tidak perlu dibuat, jika :
· Fungsionalitas yang diperlukan suatu ada pada Oracle server
· Duplikat atau sama dengan fungsi trigger yang lain.

Sintak penulisan dari database trigger, berisi komponen berikut :
1. Trigger timing :
a. Untuk tabel : BEFORE, AFTER
b. Untuk view : INSTEAD OF
2. Trigger event : INSERT, UPDATE atau DELETE
3. Nama tabel : yaitu nama tabel atau view yang berhubungan dengan trigger
4. Tipe trigger : Baris atau Pernyataan (statement)
5. klausa WHEN : untuk kondisi pembatasan
6. trigger body : bagian prosedur yang dituliskan pada trigger

Trigger timing adalah waktu kapan trigger diaktifkan. Ada tiga macam trigger timing, yaitu :
· BEFORE : trigger dijalankan sebelum DML event pada tabel
· AFTER : trigger dijalankan setelah DML event pada tabel
· INSTEAD OF : trigger dijalankan pada sebuah view.

Trigger event ada 3 kemungkinan : INSERT, UPDATE atau DELETE.
Pada saat trigger event UPDATE, kita dapat memasukkan daftar kolom untuk mengidentifikasi kolom mana yang berubah untuk mengaktifkan sebuah trigger (contoh : UPDATE OF salary … ). Jika tidak ditentukan, maka perubahannya akan berlaku untuk semua kolom pada semua baris.

Tipe trigger ada 2 macam, yaitu :
· Statement : trigger dijalankan sekali saja pada saat terjadi sebuah event. Statement trigger juga dijalankan sekali, meskipun tidak ada satupun baris yang dipengaruhi oleh event yang terjadi.
· Row : trigger dijalankan pada setiap baris yang dipengaruhi oleh terjadinya sebuah event. Row trigger tidak dijalankan jika event dari trigger tidak berpengaruh pada satu baris pun.
Trigger body mendefinisikan tindakan yang perlu dikerjakan pada saat terjadinya event yang mengakibatkan sebuah trigger menjadi aktif.
2.    Sintak SQL  dalam Triger.
Bentuk dasar perintah dari Triger : a. Sintak Membuat Trigger
CREATE TRIGGER nama_trigger
ON nama_tabel
FOR INSERT, UPDATE, DELETE
AS
isi statement-statement Anda disini.
GO
b. Sintak Membuat dan Mengisi Tabel pada Trigger


           3. Store Procedure
  1.  Definisi Store Procedure
Procedure Adalah program yang disimpan dalam database seperti halnya data. Hal ini sebenanya cukup tidak umum, karena kita mengharapkan yang disimpan dalam database adalah data bukannya program.
Adanya dukungan Stored Procedure akan membuat program anda lebih ringkas dan mudah untuk dikembangkan.
Stored procedure akan membantu anda dalam membuat laporan yang sifatnya analisa data, yang biasanya memerlukan banyak sekali tabel2 pembantu. . Stored procedure mengefisienkan proses, sehingga semua daya hanya akan dipusatkan di komputer server saja.
2.      Sintak SQL dalam Store Procedure
CREATE PROCEDURE nama_stored_procedurenya @parameter1 tipe_data, @parameter2 2 tipe_data AS isi procedurenya.
Penjelasan
1. nama stored_procedure tidak boleh sama dengan nama fungsi internal, misal CREATE PROCEDURE SUM, tidak boleh ada spasi, tapi bisa menggunakan karakter _
2. Untuk membuat stored procedure gunakan perintah CREATE, untuk mengedit gunakan ALTER , untuk menghapus gunakan DROP.
perintah CREATE, ALTER, DROP dapat digunakan juga untuk membuat TABLE, VIEW, TRIGGER, FUNCTION, misal CREATE VIEW, ALTER FUNCTION,dsb
3. SQL Server mengenali parameter/variabel karena ada tanda @, contoh : @nama_barang char(50), @tanggal datetime, dsb
4. Untuk deklarasi parameter di Stored Procedure gunakan DECLARE
contoh : DECLARE @StartDate datetime, @EndDate datetime, dst..
5. Untuk memasukkan nilai ke sebuah parameter, gunakan SET atau SELECT, contoh :
SET @nama=’Itanium’
SET @Web=’Klik-kanan’ (perintah SET hanya bisa untuk 1 variabel saja)
SELECT @nama=’Itanium’, @Web=’Klik-kanan’ (perintah SELECT bisa digunakan untuk banyak variabel)
6. Untuk mengambil nilai dari sebuah field dari tabel ke dalam variabel dapat juga menggunakan SET / SELECT , misal : SET @nama= SELECT nama FROM user WHERE login=’Itanium’) selalu gunakan anda(),perintah ini valid bila data yang ditemukan hanya 1, bila lebih, maka varibale @nama tidak akan ada nilai nya.
7. Untuk mengambil data dalam jumlah banyak, misal seperti array atau StringList, gunakan temporary tabel.untuk pembahasan lebih lengkap, tunggu posting berikut nya.
Contoh pembuatan Stored Procedure. Kita akan membuat sebuah Stored procedure yang berfungsi untuk menggantikan perintah SELECT yang rumit, misal untuk laporan stok barang.
3.      Contoh Store Procedure.
Dalam contoh ini ada 3 tabel yang digunakan :
1. Barang (IDBarang, NamaBarang, IDSatuan).
2. Satuan (IDSatuan, Satuan).
3. StockBarang (Tanggal, IDBarang, SAwal,Masuk,Keluar,SAkhir) laporan yang diminta adalah untuk menampilkan stock sesuai dengan periode tertentu (bisa per hari, bisa juga per minggu, tergantung inputan StartDate dan EndDate). SQL untuk pembuatan Stored Procedure nya :
CREATE PROCEDURE LapStockBarang1 @StartDate varchar(10), @EndDate varchar(10) AS
DECLARE @tgl1 datetime, @tgl2 datetime
**(variabel StartDate tidak bisa langsung datetime karena perintah EXEC LapStockBarang dalam bentuk string)
CREATE TABLE #TStock (IDBarang varchar(5), SAwal real, Masuk real, Keluar real)
CREATE TABLE #TStock2 (IDBarang varchar(5), SAwal real, Masuk real, Keluar real, SAkhir real)
** buat temporary table , tanda # menandai bahwa tabel ini hanya akan ada saat proses stored procedure.
SELECT@tgl1=CONVERT(datetime,@StartDate,103),@tgl2=CONVERT(datetime,@EndDate,103)
** convert varchar(string) ke tipe datetime, gunakan perintah CONVERT(tipe,variabel,format). Format 103 adalah format dd/mm/yyyy
INSERT INTO #TStock (IDBarang, SAwal)
SELECT (IDBarang, SAwal)
FROM StockBarang
WHERE tanggal= @tgl1
** masukkan saldo awal pada tanggal bulan itu
INSERT INTO #TStock (IDBarang, Masuk, Keluar)
SELECT IDBarang, SUM(Masuk), SUM(Keluar)
FROM StockBarang
WHERE tanggal BETWEEN @tgl1 AND @tgl2
GROUP BY IDBarang
** masukkan JUMLAH dari masuk dan keluar
INSERT INTO #TStock2 (IDBarang, SAwal, Masuk, Keluar)
SELECT IDBarang, SUM(SAwal), SUM(Masuk), SUM(Keluar)
FROM #TStock
GROUP BY IDBarang
** sekarang gabungkan data2 nya
UPDATE #TStock2 SET SAkhir= SAwal + Masuk – Keluar
SELECT t.*, b.NamaBarang, s.Satuan
FROM #TStock2 AS t, Barang AS b, Satuan AS s
WHERE t.IDBarang=b.IDBarang
ND b.IDSatuan=s.IDSatuan
ORDER BY b.IDBarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Jika Anda Tidak Mengerti,Berkomentarlah Dengan Sopan

NoLsEmBiLaN.COM Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Blogger Achmad Handi Prayoga. Gambar tema oleh A330Pilot. Diberdayakan oleh Blogger.